Hasil Reses, Rifai Temukan Cagar Budaya Butuh Perhatian Pemda
Terjemahan

AmpenanNews.com – Saat Reses, sangat banyak keluhan masyarakat yang tampaknya harus menjadi perhatian khusus Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng). Mulai dari infastruktur jalan Kabupaten yang rusak, bangunan pos pelayanan kesehatan Desa (Polindes), bangunan situs cagar budaya, dan juga keluhan para petani yang setiap tahun terus merugi.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) Ahmad Rifai yang melaksanakan reses penjaringan aspirasi di tingkat masyarakat di Daerah Pemilihan (DAPIL) Kecamatan Kopang, dan Janapria yang telah selesai dilaksanakan mendapati sejumlah fasilitas pelayanan publik serta akses yang perlunya perhatian menjadi fokus dalam penjaringan ini.

Terlebih kurangnya perhatian terhadap situs bersejarah yang memiliki nilai budaya di tingkat masyarakat sampai dengan saat ini masih belum ada titik terang.

Baca Juga :  Kodim 1628/SB Fokus Penanganan Penyebaran Covid19

Rifai sapaannya, yang juga Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengungkapkan, saat turun menyerap aspirasi masyarakat di Desa Kerembong, Kecamatan Janapria, disana Ia temukan adanya rumah adat yang meminta dilakukannya rehab, mengingat kondisi yang sudah rusak dan tidak pernah adanya laporan ke Dinas terkait yakni Dinas Pariwisata dan Budaya. Diharapkan supaya seharusnya melakukan investigasi beberapa rumah adat di Loteng yang tidak pernah adanya mendapatkan bantuan rehab.

“Dinas terkait harusnya segera melakukan inventalisir rumah adat di Loteng dan melakuakan rehab mengingat itu merupakan cagar budaya Lombok yang harus dilestarikan, ” Ungkapnya.

Kemudian, infrastruktur di Desa Montong Gamang yang sampai dengan Desa Janapria sudah sangat rusak, dan sangat perlu juga diperhatikan oleh Pemda supaya segera diperbaiki di tahun 2022 ini.

Baca Juga :  Facebook Laju Digital, Memanfaatkan Medsos Untuk Pengembangan Usaha Dan Interaksi Sosial

Adapun keluhan dari sejumlah Bidan Desa (Bides) soal rumah melahirkan yang rata-rata tidak ada perhatian dari Dinas Kesehatan. Terutama secara menyeluruh di Kecamatan Janapria Ia melihat fasilitas kesehatan yang masih perlu dijadikan tugas serius pemerintah.

“Tempatnya sudah kecil, perlu di rehab dan di inventatisir, mengingat saat melahirkan di lokasi tersebut yang perlu dipertimbangkan yakni kesehatan anak dan ibu kemudian fasilitas kesehatan yang sangat minim, ” Ujarnya.

Terakhir, soal pertanian, diamana yang sebentar lagi memasuki musim panen padi dan sangat penting melakukan langkah antisipasi oleh Dinas terkait, supaya menjaga stabilisasi harga padi hasil panen, mengingat setiap tahun yang terus mengalami penurunan harga, yang hal ini tidak berbanding lurus dengan kondisi pupuk langka dan mahal, supaya petani tidak terus menerus merugi.

Baca Juga :  Peletakan Batu Pertama Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Provinsi NTB

“Semoga dinas terkait dapat segera diatensi, mengingat Ini sangat urgen dan penting mengingat soal hajat hidup orang banyak, ” Tutupnya.

 


Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments