AmpenanNews. Kegiatan Sekolah Lapangan Meteorologi Penerbangan (SLMP) Provinsi NTB tahun 2021 yang dilaksanakan oleh Badan Stasiun Meteorologi, II Zainudin Abdul Majid (ZAM) pada hari Rabu, 9/6. di Hotel Astoria Mataram.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II Zam, Cucu Kusmayancu, S.Kom. menyampaikan, pelaksanaan kegiatan SLMP ini berdasarkan UU Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan pasal 270 dan UU Nomor 31 Tahun 2009 Tentang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika pasal 35.
” BMKG memiliki tantangan untuk memberikan dapat memberikan meteorologi penerbangan baik pada seluruh bandara dan sepanjang jalur penerbangan.” Kata Kepala Stasiun Meteorologi ZAM, dalam sambutannya sebagai penyelenggara SLMP 2021.
Dalam pelaksanaan kegatan ini yang dibuka langsung oleh Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan BMKG Jakarta, Edison Kurniawan, S.Si.,MSi diikuti oleh 26 orang peserta yang dilaksanakan selama 3 hari.
Edison Kurniawan menyampaikan, bahwa kondisi meteorologi berpengaruh pada tiga hal utama dalam penerbangan, yaitu keselamatan (safety), keteraturan (regularity) dan efisiensi.
” Untuk meningkatkan keselamatan dan mempertahankan integritas jadwal penerbangan, maskapai penerbangan sangat bergantung pada informasi cuaca yang akurat,” paparnya.
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan tuntutan kebutuhan masyarakat akan mode transportasi, jumlah bandara diperkirakan akan terus bertambah.
“Berdasarkan data dari Direktorat Bandar Udara Kementerian Perhubungan, terdapat 296 bandar udara yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Sementara, BMKG saat ini memiliki 100 stasiun meteorologi yang berkedudukan di bandar udara.” Ungkapnya
Namun selain itu, lanjutnya, BMKG juga telah memasang alat pemantau cuaca otomatis di bandar udara yang belum dilengkapi dengan unit layanan meteorologi, untuk tetap mendukung optimalisasi informasi cuaca demi terselenggaranya keamanan dan efisiensi penerbangan.
“Melalui kegiatan ini, BMKG ingin membangun closer engagement atau dalam kata lain merangkul stakeholder pengguna informasi meteorologi, agar lebih familiar dalam memanfaatkan produk-produk informasi meteorologi penerbangan yang dikeluarkan oleh BMKG.” Kata Edison Kurniawan.
Masih kata Edison, selain itu BMKG ingin memberikan sosialisasi singkat kepada stakeholder khususnya di bandar udara yang belum dilayani oleh stasiun meteorologi penerbangan.
“Tentunya, kita semua berharap agar kegiatan Sekolah Lapang Meteorologi Penerbangan dapat menghasilkan manfaat yang besar bagi para stakeholder di dalam bidang meteorologi penerbangan demi mendukung keselamatan, keteraturan, serta efisiensi penerbangan. Tidak lupa, kita semua berharap agar kegiatan ini berjalan dengan lancar, serta seluruh peserta dan panitia diberikan kesehatan dan keselamatan.” Tutupnya.
Kegiatan Sekolah Meteorologi Penerbangan Provinsi NTB tahun 2021 kali ini dihadiri oleh General Manager Perum LPPNPI Cabang Lombok,
General Manager Angkasa Pura, Bandara Internasional Lombok,
Kapolresta Mataram, Komandan Lanud Zainuddin Abdul Madjid, Kepala BASARNAS Kelas A Mataram, Kepala Dinas Perhubungan Prov. NTB, Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Lombok Barat, Kepala Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjis Lombok, Kepala Stasiun Geofisika Mataram,
Kepala Stasiun Meteorologi Sultan M Kaharudin Sumbawa,
Kepala Stasiun Meteorologi Sultan M Salahudin Bima.
Sedangkan para peserta yang mengikuti Sekolah Lapangan Meteorologi Penerbangan Provinsi NTB tahun 2021 dari Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara Zainuddin Abdul Madjid Lombok, BASARNAS Lombok, PT Angkasa Pura I (Persero) Airport Lombok, Perum LPPNPI Cabang Lombok, Kantor Kesehatan Pelabuhan,
Stasiun Meteorologi I Gusti Ngurah Rai, Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Salahuddin Bima, Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Kaharuddin – Sumbawa, Lion Group Bandara Internasional Lombok, Garuda Indonesia Bandar Internasional Lombok
Citilink BIL, Airasia BIL, Travira BIL
Trans Nusa Bandar Udara Eltari Lombok, Gapura Angkasa Cabang Lombok, PT Garuda Maintenance Facilities, PT Aerofood ACS Lombok,
PT Prathita Titian Nusantara Lombok.