AmpenanNews. Pemprov NTB luruskan perbedaan TV Digital dan Analog pada masyarakat, karena sebagian masyarakat awam menilai bahwa televisi digital sama halnya dengan streaming di smartphone.
Padahal, keduanya sangat berbeda, dibutuhkan paket data untuk menikmati layanan streaming, sedangkan TV digital tak perlu melakukannya. Masyarakat dapat menikmati layanan televisi digital, hanya menggunakan tambahan STB (Set Top Box), tanpa harus mengganti televisi, harga set top box cenderung terjangkau dan mudah didapat.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi Penyiaran Informasi Daerah (KPID) Provinsi NTB, Yusron Saudi dalam talkshow Berugak TVRI NTB bertemakan “Ancang-ancang Migrasi TV Digital Indonesia”, Senin (14/06).
” Dibutuhkan paket data untuk menikmati layanan streaming, sedangkan TV digital tak perlu melakukannya. Ini perlunya kita luruskan ditengah masyarakat, jadi yang dimaksud dengan televisi digital tersebut. Sesungguhnya televisi digital berbeda dengan yang ada dismartphone, hanya menggunakan tambahan STB (Set Top Box), tanpa harus mengganti televisi, harga set top box cenderung terjangkau dan mudah didapat.” tutur Yusron.
Melalui siaran digital, masyarakat akan mendapat manfaat berupa kualitas gambar dengan resolusi tinggi dan suara yang lebih jernih. Selain itu, akan lebih banyak pilihan saluran televisi yang bisa dinikmati. Semua manfaat tersebut akan dinikmati masyarakat secara gratis karena proses digitalisasi penyiaran ini dilakukan pada penyiaran tetap tidak berbayar (free to air/FTA).
“Jaminan yang akan diperoleh masyarakat saat melakukan migrasi dari analog ke digital adalah kualitas hasil siaran dengan kualitas gambar dan warna yang jauh lebih baik dari yang dihasilkan televisi analog, Selain itu, akan lebih banyak pilihan saluran televisi yang bisa dinikmati. Semua manfaat tersebut akan dinikmati masyarakat secara gratis. ” Kata Ketua KPID NTB.