Non Sopika
Tumpukan sampah di Desa Telaga Waru Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur
Terjemahan

Sampah adalah material yang dibuang sebagai sisa dari hasil produksi industri maupun sampah dalam rumah tangga, atau sesuatu yang di hasilkan dari hewan, tumbuhan, bahkan manusia yang sudah tidak terpakai berpotensi untuk menjadi sisa material buangan. Dan sisa material tersebut berupa zat cair, padat, maupun gas yang nanti nyaakan di buang kealam, kesungai bahkan keparit selokan. Permasalan yang mengakibatkan tersumbatnya aliran air sehingga meluap kepermukaan dan Mengakibatkan banjir.

Masalah sampah tidak asing lagi bagi kita bukan saja di satu tempat tetapi sampah sudah menjadi masalah di berbagai penjuru daerah di Indonesia pada umumnya.

Sampah menjadi dilema besar bagi pemerintah dan masyarakat terutama bagi warga setempat yang terdampak, hingga sampai saat ini belum juga mampu diatasi.

Berbagai cara sudah dilakukan untuk menangani masalah ini, mengadakan gontong royong tiap hari jumat misalnya, bahkan sosialisasi seringkali dilakukan pemerintah untuk mengatasi permasalah sampah ini, namun upaya tersebut belum juga mencapai hasil yang memuaskan.

Baca Juga :  Kemajuan Smelter Sesuai Rencana, AMNT Diminta Serap Tenaga Lokal dan Teknologi Dalam Negeri

Sampah seakan sudah menjadi akrab bagi masyarakat, Permasalahan yang satu ini hampir kita jumpai di semua daerah bahkan di berbagai Negara mengalami permasalahan ini, yang tak jarang mengakibatkan banjir, longsor bahkan berdampak buruk bagi makhluk hidup di sekitarnya.

Di Kecamatan Pringgabaya yang terdiri Dari 15 Desa ini hampir seleruhnya di jumpai permasalahan sampah, Terutama di desa pohgading seperti yang ada di gambar diatas. Sungai menjadi tempat terakhir bagi masyarakat untuk membuang sampah dimana penumpukan sampah setiap hari terus bertambah, belum lagi masyarakat yang terkadang malas membuang sampah mereka ke Sungai, paritpun menjadi sasaran empuk bagi mereka, sehingga tidak jarang terjadi menyumbatan di mana-mana lebih lagi dimusim hujan sperti sekarang ini, Di Desa Apitaik, Telaga Waru bahkan Bagikpapan memiliki permasalahan yang sama, sampah seakan menjadi hiasan tersendiri bagi masyarakat sekitar.

Baca Juga :  HUT Korpri 48, Bupati Penghapusan Pejabat Eselon III dan IV Jangan Gusar

Penyumbatan sampah yang di sebabkan oleh banyaknya kegiatan dan aktifitas manusia, tak jarang mengakibatkan banjir dikarnakan material benda asing yang terus menerus bertumpukan dialam maupun disungai bahkan diparit selokan.

Sampah tersebut berupa benda sisa yang tak berguna dan tak di butuhkan lagi, belum lagi limabah dari rumah tangga, limbah dari pabrik tahu, selain itu juga ada kotoran manusia serta kotoran hewan ternak seperti sapi dan lainnya, serta limbah pasar, pertanian, dan berbagai tempat lainnya. serta sampah kiriman dari desa kedesa sehingga menyumbat aliran parit selokan dan meluap kepermukiman masyarakat, bahkan masuk kedalam rumah warga.

Permasalahan sampah ini sudah menjadi masalah dari tahun ketahun hingga saat ini. Karena luas tempat pembuangan sampah (TPA) yang di sediakan terbatas dan tidak akan mampu menampung volume sampah dalam jangka waktu panjang, juga tidak semua sampah dapat di olah sehingga sampah yang tidak terkelola itulah yang di buang keselokan, sungai,pinggiran jalan dan tempat-tempat lainnya terbuang percuma. Juga kurangnya kepedulian masyarakat akan sebab akibat sampah ini menjadi salah satu hambatan terselesaikannya permasalah sampah di kecamatan ini. sehingga upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah tak jarang menuai kegagalan, lebih-lebih setiap musim hujan masalah sampah ini selalu menjadi kehebohan dan tontonan yang tak asing lagi.

Baca Juga :  Quo Vadis Badan Kehormatan DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat

Non Sopika

Oleh. Non Sopika
Prodi Sosiologi Universitas Mataram

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments