Bupati Lotim
Terjemahan

AmpenanNews. Launching Posyandu Keluarga Desa Mendana Raya, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur, Oleh Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, ( Wagub ) Hj. Siti Rohmi Djalilah dan Bupati Lombok Timur, H. M. Sukiman Azmy, Selasa (13/10).

Kegiatan Launching Posyandu tersebut ditandai dengan penyerahan secara simbolis paket peralatan kesehatan Covid-19 kepada Kepala Desa Mendana Raya.

Dalam kegiatan tersebut Turut hadir mendampingi Wagub dari jajaran Pemprov NTB, Kadis Kesehatan, Kadis Pariwisata, Asisten I Setda, Karo Humas serta pejabat lainnya. Sedangkan dari Pemkab Lotim Tampak hadir Kadis Kesehatan, Kepala Dinas PMD dan pejabat terkait lainnya.

Bupati Sukiman Azmy, di hadapan Wagub menyebutkan, saat ini di Lombok Timur terdapat 1776 Posyandu konvensional yang tersebar pada 254 desa di 21 Kecamatan dan untuk Posyandu Keluarga baru mencapai 250 unit.

Baca Juga :  Niat Bawa Perubahan Terhadap Desa Dara Kunci

Melihat prospek Posyandu Keluarga yang sangat bagus untuk menaikkan status IPM Kabupaten Lombok Timur yang saat ini ada pada peringkat ke-9 di NTB.

Ia menyatakan pentingnya tempat bagi Posyandu Keluarga ini, guna menampung masyarakat dan memberikan layanan yang representatif, tentu membutuhkan tempat seperti aula desa.

Dalam rangka itu kemudian Bupati, mengharapkan kepada Pemprov. NTB untuk dapat memberikan perhatian kepada kondisi Kabupaten Lombok Timur saat ini.

Menjawab harapan Bupati, Wakil Gubernur (Wagub) Hj. Siti Rohmi Djalilah menyatakan kesiapan Pemprov NTab membantu dari semua aspek sesuai kemampuan Daerah.

Wagub mengakui, saat ini masih banyak permasalahan masyarakat yang belum tertangani dengan baik sehingga masih menjadi PR pemerintah daerah untuk segera mengatasinya.

Menurutnya, edukasi yang kurang secara kualitas maupun intensitas kepada masyarakat disebut Wagub menjadi salah satu penyebab.

Baca Juga :  Pj Bupati Lotim Melepas Tim Safari Ramadhan Himmah NWDI

“Kurang intensnya edukasi membuat masih banyak masyarakat kurang memahami berbagai aspek yang memicu masalah sosial”

Ia mencontohkan banyaknya buruh migran yang mau menempuh cara illegal berangkat kerja ke luar negeri sehingga rawan menjadi korban penipuan, masih tingginya pernikahan usia dini remaja, tingginya angka kematian bayi dan ibu melahirkan, banyak kaum ibu yang kurang faham manfaat ASI untuk tumbuh kembang bagi bayinya, gizi buruk, stunting, penyakit menular, dan sederetan masalah sosial lainnya.

Menurutnya, permasalahan sosial itu harus ditangani mulai dari hulu. Karena itu Ia berharap agar Posyandu Keluarga nantinya ada di setiap dusun.

Namun diingatkannya dalam mengelola Posyandu pemerintah desa dapat memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada, yang penting dapat difungsikan untuk pelayanan kesehatan.

Baca Juga :  Tetebatu Menuju Desa Wisata Terbaik Dunia, Wagub Minta OPD Terkait Bergerak Cepat

Pemprov. NTB menyadari, bahwa dengan jumlah penduduk yang demikian besar, Lombok Timur memiliki beban yang luar biasa, sehingga Pemprov berupaya mengarahkan program ke daerah sesuai dengan bebannya.

Menurutnya, semua kebutuhan dasar untuk pengelolaan program itu sebenarnya sudah ada di desa, tinggal bagaimana pemerintah desa mengedukasi pemahaman masyarakat tentang esensi Posyandu Keluarga kemudian mengembangkan fungsinya.

Ia juga mengapresiasi Kepala Desa Mendana Raya yang memiliki semangat tinggi membangun desa dan dikatakannya, memahami esensi permasalahan di desanya sehingga tidak hanya memfokuskan perhatian pada pembangunan yang bersifat fisik saja.

Diharapkannya pada tahun 2021 keberadaan Posyandu Keluarga sudah merata di semua daerah.

Di akhir acara Wagub bersama Bupati meninjau stan produk PKK, swrta mewawancarai petugas kesehatan dan Posyandu setempat.


Bank NTB Ramadhan
Bank NTB
Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments