Ampenan News. Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah launching pabrik pakan dan investasi lainnya di kawasan Science Techology Industrial Park (STIP) Banyumulek, Rabu (13/11/2019).
Acara tersebut dihadiri empat investor dari Negara Malaysia dipimpin oleh Datuk Rizal, sekaligus sebagai Wakil Ketua Dewan Perdagangan Islam Malaysia (DPIM) yang sebelumnya telah melakukan penjajakan terkait potensi investasi di NTB.
Wagub NTB dalam sambutannya menyambut gembira kegiatan lauching pabrik pakan di NTB itu. Hal ini sejalan dengan program industrialisasi yang sedang gencar dilakukan oleh Pemerintah Provinsi NTB. Selain pabrik pakan, Umi Rohmi, sapaan akrabnya juga menyambut baik pengembangan Pulau Dangar di Pulau Sumbawa oleh Investor Malaysia menjadi kawasan wisata berkelas dunia.
Wagub sangat menyambut baik konsep pengembangan Pulau Dangar yang ramah lingkungan, tidak merusak ekosisten alam yang sudah ada saat ini. Menurutnya hal ini juga sejalan dengan apa yang menjadi konsen pemerintah membangun dunia investasi yang ramah lingkungan.
Untuk itu Wagub meminta jajaran pemerintah, baik provinsi dan kabupaten kota serta masyarakat NTB untuk selalu ramah dan mempermudah segala urusan terkait dengan investasi. Dengan demikian maka investasi lainnya akan segera terbangun di NTB.
Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah menegaskan bahwa pemerintah telah berkomitmen untuk mempermudah segala urusan investasi di NTB.
Selama hal tersebut saling menguntungkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Kami berkomitmen untuk mempermudah investasi di NTB, selama muaranya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.
Sementara itu Wakil Khas DPIM, Datuk Sri Mohd Rizal mengatakan, pembangunan pabrik pakan dan pengembangan Pulau Dangar di Sumbawa merupakan pembuktian terhadap komitmennya untuk melakukan investasi di NTB.
Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah mengungkapkan dalam proses penjajakan investasi di NTB, cukup banyak rekan bisnisnya yang pesimis karena permasalahan rumitnya administrasi di Indonesia.
“Dengan Investasi ini kami buktikan bahwa pemerintah NTB sangat ramah dan bersahabat dengan investasi. Jadi anggapan teman kami itu salah,” ungkapnya.
Datuk Rizal menjelaskan, konsep pembangunan yang akan dilakukan di NTB adalah ramah lingkungan.
Untuk area pabrik pakan di STIP seluas 4 hektar, groundbreaking akan dilakukan pada bulan Desember mendatang bertepatan dengan hari ulang tahun Provinsi NTB.
Daya produksi pabrik pakan ini sebesar 16.000 ton per tahun untuk kebutuhan lokal sedangkan peningkatan kapasitas produksi akan sejalan dengan permintaan pasar.
Untuk kebutuhan bahan baku dan pekerja, ia mengungkapkan bahwa 60 persen bahan baku adalah hasil dari komoditas daerah di NTB. Namun kedepan ia berharap bahan baku benar-benar 100 persen dihasilkan di lokal sedangkan untuk tenaga kerja, 100 persen adalah dari NTB.
Untuk nilai investasi pembangunan pabrik pakan, ia memperkirakan sekitar Rp 60 miliar. Belum termasuk investasi lainnya, seperti pembangunan Pabrik Kanal Baja dan Rumah Tahan Gempa.
“Komitmen kami kedepan, jika pemerintah terus memberikan kemudahan-kemudahan dalam pengurusan administrasi, maka dia optimis akan banyak investor Malaysia yang akan tertarik berinvestasi di NTB,” pungkasnya. Anr.