Terjemahan

Ampenan News. Pada Tanggal 14 September 2019 pukul 10.30.49 WITA, wilayah Mataram dan sekitarnya diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M=3,3. Episenter terletak pada koordinat 8.49 LS dan 116.06 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 18 km BaratDaya Lombok Utara – NTB, pada kedalaman 12 km. Berdasarkan laporan yang diterima pada tanggal 15 September 2019 pukul 07.30 WITA telah terjadi gempabumi sebanyak 9 kali, 5 kali diantaranya merupakan gempabumi signifikan dengan lokasi episenter yang berdekatan. Rentang magnitudo gempabumi M < 3 sebanyak 6 kejadian dan magnitudo gempabumi dengan 3 ≤ M ≤ 5 sebanyak 3 kejadian. Frekuensi kejadian pada tanggal 14 September 2019 sebanyak 6 kejadian dan pada tanggal 15 September 2019 sebanyak 3 kejadian. Keseluruhan gempabumi tersebut didominasi oleh gempabumi kedalaman dangkal.

Baca Juga :  Pemilik Lahan Enclave Lingkar Sirkuit MotoGP KEK Mandalika

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktifitas sesar aktif, hasil interaksi sesar naik busur belakang Flores (Flores Back Arc Trust).

Dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Mataram, Lombok Barat, Lombok Utara III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu), dan di wilayah Lombok Tengah II-III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.

Kepada Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya.

Periksa untuk pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan.

Baca Juga :  Gubernur Apresiasi Kontribusi Plan International Indonnesia

Mohon cermati dan terus berlatih langkah – langkah praktis untuk antisipasi bahaya gempabumi, baik pada saat persiapan sebelum gempa, saat dan setelah gempabumi.

Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website ( http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user: pemda ,pwd: pemda-bmkg) atau infobmkg, seruan dari Kepala Stasiun Geofisika Mataram Ardhianto Septiadhi.


Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments