Ampenan News. Yang Pertama Sabtu, 14 September 2019 pukul 10.30.49 WITA, wilayah Lombok Utara diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M=3,3. Episenter terletak pada koordinat 8.49 LS dan 116.06 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 18 km BaratDaya Lombok Utara – NTB, pada kedalaman 12 km.
Yang Kedua Sabtu, 14 September 2019 pukul 11:18:10 WITA, wilayah Mataram diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M=3,0. Episenter terletak pada koordinat 8.47 LS dan 116.05 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 17 km BaratDaya Lombok Utara – NTB, pada kedalaman 16 km.
Yang Ketiga terjadi Gempa Mag:2.9 SR, 14-Sep-19 11:39:06 WIB, Lok:8.54 LS,116.04 BT (19 km BaratLaut LOMBOKBARAT-NTB), Kedlmn:10 Km, dirasakan di Mataram II-III MMI ::BMKG
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktifitas sesar aktif, hasil interaksi sesar naik busur belakang Flores (Flores Back Arc Trust).
Dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Mataram, Lombok Barat, Lombok Utara III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu), Lombok Tengah II-III MMI. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Kepada Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya.
Periksa untuk pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan.
Mohon cermati dan terus berlatih langkah – langkah praktis untuk antisipasi bahaya gempabumi, baik pada saat persiapan sebelum gempa, saat dan setelah gempabumi.
” Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website ( http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user pemda ,pwd pemda-bmkg) atau infobmkg.” Kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram Ardhianto Septiadhi
Kemudian Ardhianto kembali memberikan penjelasannya ” Untuk gempa dengan magnitude 3 kebawah sangat wajar terjadi dengan frekuensi yg banyak dalam sehari sebagai contoh pada tanggal 8 sept kemaren terjadi 13 kejadian, yg menarik kenapa dirasakan sebabnya adalah jarak yang dekat dan kedalaman yang dangkal sehingga kita dimataram merasakan getarannya walau dalam hitungan singkat(beberapa detik saja).” Katanya
” Untuk potensi daerah kita memang termasuk daerah seismik aktif sehingga wajar sering terjadi gempa,untuk prediksi terjadinya gempa besar masih tidak memungkinkan diprediksi gempanya, namun kami akan selalu memantau aktifitas kegempaan dan memberikan informasi yg diperlukan.mohon tetap tenang dan siaga ” Kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram Ardhianto Septiadhi.