Terjemahan

Ampenan News. Jeddah 27/06/2019. Bahasa Indonesia semakin diminati warga Arab Saudi, hal itu terbukti saat 262 warga Saudi ikut mendaftar kursus Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) yang diselenggarakan KJRI Jeddah. Jumlah tersebut merupakan rekor terbanyak angkatan BIPA ke-15 sejak diadakan tahun 2006.

Pelaksana Fungsi Pensosbud-2 KJRI Jeddah, Tubagus M. Nafia mengatakan “BIPA tahun ini mengakomodir 61 orang peserta dari 262 orang peserta pendaftar yang merupakan hasil dari seleksi penerimaan yang ketat. Karena keterbatasan tempat dan untuk kenyamanan serta keefektifan proses belajar mengajar, jumlah peserta kami batasi, peserta dibagi dalam dua kelas, A dan B. Kelas A berjumlah 30 orang dengan waktu belajar (Minggu dan Selasa) dan kelas B berjumlah 31 orang dengan waktu belajar (Senin dan Rabu) dan kursus dimulai dari jam 17.00 s.d 20.00”. Katanya saat acara penutupan.

Baca Juga :  HPI Lombok Tengah Mulai Persiapkan diri Sambut WSBK Tahun 2022

Sedangkan Kursus BIPA digelar sejak tanggal 19 Februari sampai dengan 10 April 2019 dengan jumlah pertemuan sebanyak 15 kali. Program tahunan itu diikuti warga Saudi dari berbagai latar belakang pekerjaan seperti pegawai pemerintah, pengusaha, dosen.

Begitu juga dalam kesempatan tersebut Konsul Jenderal RI Jeddah, Dr. Mohamad Hery Saripudin mengatakan, bahasa Indonesia sudah menjadi bahasa yang diminati oleh warga Saudi. Berdasarkan informasi yang diperoleh Konjen Hery dari pengusaha Macca Chamber of Commerce (Kadin) Makkah, Raja Salman mendorong para pengusaha haji dan umrah agar mempelajari bahasa Indonesia dengan mengeluarkan dekrit.

Dalam acara penutupan kursus BIPA kali ini Konjen menyampaikan kalau “KJRI Jeddah berupaya mempromosikan hubungan bilateral Indonesia – Arab Saudi ke tingkat yang lebih tinggi dan lebih akrab lagi. Hal tersebut salah satunya adalah melalui program kursus BIPA.” ujarnya.

Baca Juga :  Majelis Agung MAS Menerima Kunjungan Tim Akselerasi KEK terkait Penghargaan MURI Dende Mandalika

Dr. Mohammad Hery menyebutkan, setidaknya ada 100 ribu orang Indonesia berlalu lalang sekitar Makkah dan Madinah yang menjadi agen promosi Indonesia. Melalui interaksi inilah hubungan kedua negara akan dipererat. AL007Sumber.liputanbmi


Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments