Anews. Inspektorat Kabupaten Lombok Timur masih terus melakukan pemeriksaan maraton terhadap dugaan persoalan Dana Jasa Pelayanan (Jaspel) senilai Rp 10,3 miliar di RSUD dr. Raden Soedjono Selong. Pemeriksaan. yang telah berjalan dipastikan berlanjut hingga Desember 2025.
Plt. Inspektur Inspektorat Lombok Timur, Hambali, mengonfirmasi bahwa proses pemeriksaan belum menunjukkan tanda-tanda rampung.
“Masih jalan proses pemeriksaan sampai Desember ini,” ujarnya singkat ketika dikonfirmasi media melalui pesan singkat, Jumat, 9 Desember 2025.
Hambali sebelumnya menyampaikan bahwa pemeriksaan kemungkinan besar diperpanjang akibat kondisi administrasi RSUD yang ia sebut “sangat kacau”. Menurut dia, belum dapat dipastikan apakah audit akan berujung pada temuan kerugian negara atau sekadar kekeliruan administrasi.
“Kalau pun ada temuan, nanti kita upayakan pengembalian. Siapa yang bertanggung jawab dan bagaimana proses pengembaliannya. Namun jika ada indikasi kerugian negara akibat korupsi, itu ranah kejaksaan,” katanya.
Hambali mengungkapkan, persoalan Jaspel di RSUD Selong bukan isu baru. Ia menduga terdapat praktik gali lubang, tutup lubang dalam pengelolaan dana pelayanan itu selama bertahun-tahun, hingga alur penggunaan anggarannya diduga menjadi tidak jelas.
“Dana dulu itu dikemanakan? Itu yang sedang kami telusuri. Termasuk siapa yang bertanggung jawab, apakah pemerintahan sebelumnya atau manajemen sebelumnya. Ini bukan kesalahan manajemen baru,” ujarnya.
Pihak manajemen RSUD yang baru disebut berada dalam posisi sulit. Mereka dikabarkan tidak memiliki kemampuan finansial untuk menutup tunggakan pembayaran Jaspel kepada sekitar 1.400 pegawai rumah sakit. Kekhawatiran itu akhirnya mendorong manajemen baru meminta Inspektorat membongkar persoalan ini hingga tuntas.
“Manajemen baru ingin mencari benang merah. Dan itu juga yang sedang kami dalami apakah dana Jaspel ini pernah dicairkan atau tidak, dialihkan atau digunakan untuk hal lain, dan oleh siapa,” tutur Hambali.
Hingga kini, belum ada pihak rumah sakit atau pejabat periode sebelumnya yang memberikan keterangan resmi. Inspektorat memastikan proses audit mendalam akan terus berjalan, sembari memetakan adanya dugaan aliran dana Jaspel gali lubang tutup lubang yang telah berlangsung sebelumnya.
