Anews. Pemerintah Kabupaten Lombok Timur tengah menyiapkan langkah strategis untuk memperkuat basis perencanaan, riset, dan inovasi daerah. Upaya ini diarahkan guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sekaligus memperluas dampak kesejahteraan bagi masyarakat.
Salah satu kebijakan yang tengah dimatangkan adalah transformasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menjadi Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida). Langkah ini merujuk pada Permendagri Nomor 90 Tahun 2019 tentang klasifikasi dan nomenklatur perangkat daerah.
“Kami ingin agar perencanaan pembangunan daerah tidak hanya berbasis kebutuhan, tapi juga berbasis riset dan inovasi,” ujar Wakil Bupati Lombok Timur, H. Moh. Edwin Hadiwijaya, saat menerima kunjungan Kepala Pusat Riset Pemerintahan Dalam Negeri BRIN, Mardyanto Wahyu Tryatmoko, di ruang rapat Wakil Bupati, Kamis, 13 November 2025.
Edwin menjelaskan, proses transformasi kelembagaan tersebut kini tengah disiapkan oleh Bagian Hukum Pemda melalui Program Legislasi Daerah (Prolegda) dan ditargetkan rampung pada 2026. “Keberadaan Bapperida sangat penting. Ini akan memberikan keleluasaan bagi kita untuk berkolaborasi lebih luas dengan BRIN,” ujarnya.
Ia menambahkan, selama ini sektor riset dan inovasi belum tergarap optimal. Meski sudah ada kerja sama dengan sejumlah pihak, alokasi anggaran riset yang benar-benar digunakan sebagai dasar kebijakan publik masih terbatas. “Kita akan fokus di situ. Sehingga riset yang dilakukan bisa membawa perubahan signifikan pada PAD dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Selain memperkuat riset, Pemkab juga tengah menyiapkan program penguatan ekonomi desa, di antaranya ketahanan pangan melalui BUMDes dan pengembangan Koperasi Merah Putih. Sektor pariwisata juga menjadi prioritas karena dinilai memiliki multiplier effect yang luas terhadap perekonomian lokal.
Sementara itu, Mardyanto Wahyu Tryatmoko menilai inisiatif Lombok Timur membentuk Bapperida sejalan dengan arah kebijakan BRIN dalam memperluas jejaring riset daerah. Dalam kunjungan itu, BRIN juga mendorong pembentukan Science Techno Park (STP) di daerah.
“Lombok Timur memiliki potensi besar untuk pengembangan riset pariwisata. Potensi ini bisa melampaui Mandalika, jika dikelola dengan pendekatan riset dan inovasi yang tepat,” ujar Mardyanto.
Namun, ia mengingatkan masih ada tantangan mendasar, terutama soal pengelolaan sampah dan tata kelola destinasi wisata agar sektor pariwisata benar-benar dapat mendorong peningkatan PAD dan PDRB daerah.
Pemerintah daerah berharap, kolaborasi dengan BRIN dapat memperkuat fondasi pembangunan berbasis data dan riset. “Kita ingin setiap kebijakan di Lombok Timur lahir dari basis pengetahuan yang kokoh,” tutur Wakil Bupati menutup pertemuan itu.
