Anews. Dalam rangka memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat, program kentongan dan pos keamanan lingkungan (poskamling) mendapat perhatian khusus dari Bupati Kabupaten Lombok Timur, H. Haerul Warisin.
”Program kentongan dan poskamling ini ke depannya akan kita koordinasikan dengan Bapak Kapolres,” ujar Bupati Haerul Warisin kepada awak media usai menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-79, Selasa lalu.
Bupati menegaskan bahwa keberadaan poskamling di seluruh desa di Kabupaten Lombok Timur sangat penting sebagai bentuk tindakan preventif dalam menjaga keamanan masyarakat, terutama pada malam hari.
”Keberadaan poskamling di semua desa di Kabupaten Lombok Timur sangat penting sebagai langkah pencegahan terhadap berbagai potensi gangguan keamanan, khususnya pada malam hari,” jelasnya.
Ia juga mengapresiasi situasi keamanan yang semakin kondusif, ditandai dengan menurunnya angka kejahatan seperti pencurian ternak dan barang-barang rumah tangga.
”Akhir-akhir ini, kita jarang mendengar adanya kasus pencurian ternak maupun alat rumah tangga di masyarakat. Meski begitu, upaya preventif terhadap keamanan tetap harus dilakukan secara konsisten di Kabupaten Lombok Timur,” lanjutnya.
Bupati berharap bahwa kondisi ini juga mencerminkan perbaikan dalam aspek ekonomi masyarakat.
”Mudah-mudahan, tidak adanya kasus pencurian ini menjadi bukti nyata bahwa kesejahteraan ekonomi masyarakat di Lombok Timur terus mengalami peningkatan,” tutupnya.
Sebagai tambahan informasi : program satu juta kentongan dan Poskamling ini sebenarnya bukanlah program baru di Kab Lotim, program ini sebelumnya pernah di implementasikan pada tahun 2015 oleh Polres Lotim dan sejumlah poskamling juga pernah dibangun disemua desa dan kelurahan di Kabupaten Lombok Timur, namun seiring berjalannya waktu dan seiring bergantinya pucuk pimpinan, program kentongan dan Poskamling tersebut turut menghilang, namun kali ini program tersebut kembali mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dalam hal ini Bupati H.Haerul Warisin.