Anews. Dari seismisitas di wilayah NTB dan sekitarnya yang tercatat dan teranalisa oleh Stasiun Geofisika Mataram Bulan Mei 2025 telah terjadi gempa bumi sebanyak 618 kejadian yang didominasi oleh kejadian dengan *magnitudo <3.0 dan kedalaman dangkal <60 Km.
Penjelasan dari 618 kejadian tersebut terdapat 5 kejadian gempa bumi yang dirasakan di wilayah Nusa Tenggara Barat, yaitu 07 Mei 2025 pukul 21:09:15 WITA dengan M 2.4 dan kedalaman 10 km dirasakan di wilayah Sumbawa dengan skala intensitas II MMI.
Tanggal 08 Mei 2025 pukul 20:35:01 WITA dengan M 3.7 dan kedalaman 10 km dirasakan di wilayah Sumbawa dengan skala intensitas III MMI.
3. 08 Mei 2025 pukul 20:37:03 WITA dengan M 3.2 dan kedalaman 10 km dirasakan di wilayah Sumbawa dengan skala intensitas II MMI.
Kemudian tanggal 17 Mei 2025 pukul 15:31:10 WITA dengan M 4.4 dan kedalaman 11 km dirasakan di Sumbawa dan Sumbawa Barat dengan skala intensitas III MMI.
Pada akhirnya tanggal 18 Mei 2025 pukul 12:53:55 WITA dengan M 5.0 dan kedalaman 51 km dirasakan di wilayah Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah dengan skala intensitas III MMI, Denpasar dengan skala intensitas II-III MMI, Lombok Timur, Badung dan Karangasem dengan skala intensitas II MMI
Dilihat berdasarkan statistik gempa bumi di wilayah NTB dan sekitarnya Bulan Mei 2025 dapat dikelompokkan menjadi 4 bagian yaitu berdasarkan : frekuensi kejadian, magnitudo, kedalaman, dan dominasi sumber gempa bumi.
Uraian berdasarkan frekuensi kejadian, gempa bumi terbanyak terjadi pada tanggal 4 Mei 2025 sejumlah 42 Kejadian, berdasarkan magnitudo, gempa bumi dengan M < 3 sebanyak 516 kejadian, gempa bumi dengan 3 ≤ M < 5 sebanyak 101 kejadian, dan gempa bumi dengan M ≥ 5 sebanyak 1 kejadian.
Sedangkan berdasarkan kedalaman, gempa bumi dengan kedalaman < 60 km* sebanyak 468 kejadian, gempa bumi dengan kedalaman 60 km ≤ D ≤ 300 km sebanyak 145 kejadian, gempa bumi dengan kedalaman *> 300 Km sebanyak 5 kejadian.
Pada dasarnya dominasi sumber gempa bumi Subduksi Lempeng Indo Australia, Flores Back Arc Thrust Segmen Sumbawa, Sesar aktif di Pulau Sumbawa, dan Sesar Aktif di sekitar Gunung Tambora.
Untuk masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
” Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http:/www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user pemda,pwd pemda-bmkg) atau infobmkg,” kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram Sumawan, ST, MM., melalui WAG BMKG.