Anews. Ruas jalan provinsi yang melintasi wilayah Loang Tuna, Kecamatan Labuhan Haji, Lombok Timur, kembali tergenang air akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak pagi hingga sore hari, Selasa (9/9). Genangan air ini diduga disebabkan oleh buruknya sistem irigasi serta saluran drainase yang tersumbat oleh sedimentasi dan tumpukan sampah kiriman dari hulu, sehingga menyebabkan air meluap ke permukiman warga.
Warga sekitar menyoroti minimnya respons dan antisipasi dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Mereka mendesak agar PUPR segera mengambil langkah konkret untuk menangani masalah drainase yang telah berlangsung lama ini.
”Kami berharap disaat musim hujan seperti sekarang ini, PUPR Provinsi bisa bergerak cepat mengurai genangan air di jalan utama ini. Kalau dibiarkan terus seperti ini, sangat mengganggu pengguna jalan dan bahkan air sudah mulai meluap ke pemukiman warga,” ujar seorang pegawai ASN Kecamatan yang enggan disebutkan namanya yang ditemui di lokasi banjir, Loang Tuna.
Kondisi jalan provinsi yang rusak dan berlubang juga turut diperparah oleh genangan air yang tidak kunjung surut. Warga di Geres dan sekitarnya pun menyuarakan keluhan serupa, mengingat jalan tersebut merupakan jalur utama yang menghubungkan beberapa kecamatan dan digunakan ribuan kendaraan setiap harinya.
Pihak masyarakat menilai bahwa peran PUPR Provinsi sejauh ini terkesan lamban dalam merespons persoalan yang berulang setiap musim hujan tiba. Buruknya drainase dan minimnya perawatan jalan menjadi isu klasik yang tak kunjung diselesaikan.
Hujan yang mengguyur hampir seluruh wilayah Lombok Timur pada hari ini menyebabkan berbagai titik mengalami genangan, namun kondisi terparah terlihat di ruas jalan provinsi kawasan Loang Tuna Labuhan Haji dan kawasan Tanjung, geres sekitarnya, Selain mengganggu aktivitas transportasi, luapan air juga berpotensi mengancam kesehatan warga dan merusak infrastruktur yang ada.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Dinas PUPR Provinsi Nusa Tenggara Barat terkait kondisi tersebut. Masyarakat berharap instansi terkait tidak hanya menunggu laporan, melainkan juga aktif melakukan pemantauan rutin terhadap kondisi infrastruktur, terutama saat musim hujan tiba.
Minimnya perencanaan tata kelola drainase pada jalan-jalan provinsi di Lombok Timur mencerminkan masih lemahnya koordinasi antara pemerintah provinsi dan daerah. Genangan air seharusnya bisa dicegah dengan normalisasi drainase secara berkala dan penanganan sampah yang sistematis. PUPR perlu bersikap proaktif, bukan hanya reaktif saat tekanan publik sudah tinggi.
Sementara itu ditempat terpisah Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab Lotim Lalu Muliadi, Memberikan informasi terkait kondisi Lombok Timur hari ini, Selasa (9/9).
”Kondisi lombok timur hari ini pasca diguyur hujan seharian terlapor telah terjadi berupa banjir luapan di 3 titik. Labuhan Haji, Pringgabaya, Masbagik dan di Bagek Bontong. juga terjadinya Pohon tumbang di tiga titik, Tanjung Luar, Pringgabaya, Masbagik Timur,” ucapnya
Mengingat intensitas hujan masih terus terjadi BPBD Lotim kemudian mengimbau masyarakat untuk tetap berhati – hati atau waspada terhadap dampak banjir luapan, jalan raya tergenang, pohon tumbang ,angin kencang dan jarak pandang terbatas, ia juga mengimbau warga pesisir agar selalu hati hati terhadap gelombang tinggi di perairan.
”Saat ini petugas dari TRC BPBD Lotim dan masyarakat masih masih melakukan penanganan di Masbagik Timur,” ucap singkatnya saat dikonfirmasi melalui telepon, Selasa (9/9).