Ikromnya Allah Yang Maha Sombong
Terjemahan

Oleh: Nazwar, S. Fil. I., M. Phil.
Penulis Lepas Lintas Jogja Sumatera

Salah satu nama-nama Allah yang indah adalah al-Mutakabbir yang berarti Maha Sombong. Dalam kebaikan, kebenaran dan berbagai kemuliaan lainnya juga Allah adalah di atas segala-galanya yang dapat dilakukan oleh apapun makhluknya. Bahkan apa yang disebut kemampuan yang dimiliki makhlukNya tersebut adalah dariNya semata, bahkan setiap makhluk tersebut adalah milikNya.

Ikrom yang dimaksud adalah suatu konsep atau pemahaman Islam dalam rangka memuliakan. Dalam konteks tertentu, memuliakan tersebut adalah terhadap tamu, tetangga, dan Muslim secara umum. Namun, di luar kemampuan Ikrom tersebut, Allah adalah yang paling tinggi dalam memuliakan, baik dalam kasih, sayang, maupun kebaikan-kebaikan lainnya.

Bayangkan, terhadap orang-orang beriman yang menjadi musuh, maka Allah sendiri akan menjadi musuh mereka. Bayangkan, Allah akan menjadi penolong bagi orang-orang beriman yang dimusuhi oleh yang diciptakan Allah sendiri. Dalam hal ini, “Ikrom” Allah adalah paling paripurna; memuliakan orang beriman dengan menjadi musuh yang memusuhi mereka sedang mereka adalah ciptaan Allah sendiri.

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman dalam al-Qur’an al-Baqarah: 94.”Katakanlah (Muhammad), “Jika negeri akhirat di sisi Allah, khusus untukmu saja bukan untuk orang lain, maka mintalah kematian jika kamu orang yang benar.”

Sebagai contoh seorang yang jahat, yang suka mengganggu ketenangan dan ketentraman suatu lingkungan umat Islam dengan hiruk-pikuk dan kegaduhan serta berbagai cara lain yang menciptakan ketidaknyamanan dengan kebijaksanaan Allah (al-Hakim) akan memusuhi mereka terlepas apa yang menjadi latar belakang perbuatan tersebut semisal hal yang hukum dasarnya diperbolehkan seperti jual beli, termasuk berbagai bentuk perbuatan Ikrom tersebut.

Dalam hal lain dalam kehidupan sehari-hari lainnya sikap mulia bisa didapat, dalam kesabaran misalnya. Terdapat banyak cobaan (fitnah) sebagaimana yang ditetapkan dan dikabarkan sebagai ketetapan Tuhan yang terjadi dalam kehidupan dunia.
Manusia selain diseru untuk melaksanakan salat secara redaksional diawali dengan seruan untuk bersabar sebagaimana dalam Qur’an Surat al-Baqarah: Berikut ini surat Al-Baqarah ayat 45 dan terjemahannya:
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
Artinya: “Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” Juga terdapat ayat al-Qur’an juga menyatakan bahwa Allah mencintai orang-orang yang sabar (Aali Imran:146), Allah bersama orang-orang yang sabar (al-Baqarah: 349) dan lain sebagainya dalil yang menyeru untuk bersabar dan senantiasa bersabar.

Namun di tengah lautan, samudera atau hamparan seluas dunia dan seisinya kesabaran seseorang hamba Allah tidak terkalahkan kesabaran Allah Yang Maha Sabar (ash-Shobar). Hal ini dijelaskan Rasulullah dalam Haditsnya yang sahih berikut lafalnya sekaligus penutup ulasan artikel tentang “Ikrom” Allah:

“Tidak ada sesuatu pun yang lebih sabar terhadap sesuatu yang di perdengarkan kepadanya, selain Allah. Dia dipersekutukan dan dikatakan punya anak. Meski demikian, Dia memaafkan dan memberikan rezeki kepada mereka.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim).

 

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments