AmpenanNews. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lombok Timur, terancam akan kekurangan debit air untuk dialiri ke para pelanggan di bulan November, pasalnya kontrak suplai Air antara PDAM dengan pemilik sumber air yang ada di wilayah Tete Batu yang dimiliki oleh keluarga besar R.Soedjono, diperkirakan akan berakhir pada bulan November 2023 mendatang.
Selain soal kontrak suplai Air antara PDAM yang akan segera berakhir, Raden Nino Soedjono, juga sempat mengeluhkan tidak adanya perhatian khusus dalam hal pemeliharaan sumber air oleh PDAM Kabupaten Lombok Timur. tentunya persoalan tersebut juga akan mempengaruhi kelanjutan kontrak untuk tahun selanjutnya.
“Selama mata air ini di kontrakan ke PDAM, selama itu tidak pernah ada perhatian terhadap kondisi sekitar mata air juga tidak ada perhatian lebih kepada pemilik sumber air. meski demikian Pihak keluarga tetap membuka diri dengan kelanjutan kontrak, akan tetapi itu semua akan baru bisa dibicarakan setelah berakhir kontrak kalaupun itu bisa berlanjut di Januari 2024 ,” ucap Raden Nino Soedjono pada hari Kamis (5/10/2023)
Raden Nono Soedjono, juga menjelaskan maksud dari rencana akan di stopnya pendistribusian air ke PDAM, tidak lain bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada PDAM itu sendiri.
“Kalau saja aliran air ini kami stop selama 1-2 bulan atau 1×24 jam kira-kira seperti apa akibatnya, karena selama ini PDAM Lombok Timur seolah-olah tidak menghargai alam. saya pribadi dan keluarga besar tetap membuka diri demi guna manfaatnya ke depan, namun dari pihak terkait PDAM supaya lebih bisa menghargai, jangan ini dibiarkan begitu saja habis manis sepah di buang,” sebutnya.
Keluarga besar pemilik sumber mata air Raden Nino Soedjono, menginginkan adanya perhatian lebih, jangan hanya mengambil manfaat saja tetapi tidak memperhatikan tempat mengambil sumber air.
Sementara itu ditempat terpisah pada saat media ini mengkonfirmasi Direktur PDAM Lotim melalui Wa, terkait dengan akan berakhirnya kontrak mata air yang ada di wilayah Tete Batu, Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur, tidak memberikan tanggapan apapun.