AmpenanNews. Jelang berakhirnya bulan Oktober, Pj. Bupati Lombok Timur H. Muhammad Juaini Taofik menggelar rapat evaluasi triwulan ke-tiga tahun anggaran 2023. Rapat yang diikuti seluruh pimpinan OPD, Camat, dan Kepala Bagian lingkup Sekretariat Daerah Lombok Timur tersebut berlangsung Rabu (25/10) di Rupatama 1 Kantor Bupati.
Pj. Bupati dalam arahannya menekankan pentingnya tertib administrasi dan penyerapan dana pemerintah pusat sehingga aspek lain tidak terdampak, utamanya terkait APBD 2024 mendatang, “perketat di administrasi, seluruh serapan dana pusat harus dikerjakan supaya tidak terdampak ke yang lain,” pesannya. ia juga berharap pendapatan asli daerah (PAD) yang masih dapat dikejar untuk dioptimalkan, kendati ia mengakui target tahun 2023 terbilang tinggi karena tidak selaras dengan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak maupun retribusi. Ia menyebut realisasi PAD akan sangat bergantung pada kerja keras dua bulan ke depan.
Berdasarkan penjelasan kepala BPKAD H. Hasni, per 23 Oktober realisasi PAD sampai dengan 23 Oktober masih di posisi 44,82% terdiri dari PAD yang menggunakan mekanisme kas derah terealisasi 30,19%, dan yang tidak menggunakan mekanisme kas daerah 69,01%. Sementara itu realisasi anggaran pendapatan 2023 mencapai 69,58%, sementara anggaran belanja pada posisi 66,93%. Untuk belanja, Lombok Timur menjadi salah satu kabupaten yang dinilai kementerian keuangan sebagai yang tercepat merealisasikan belanja.
Disampaikan pula pada rapat tersebut realisasi indikator kerja utama pembangunan daerah sampai dengan triwulan ke-3 di mana dari Sembilan indikator empat diantaranya sudah tercapai bahkan terlampaui. Empat indikator tersebut adalah indeks ketertiban dan keamanan, indeks risiko bencana, indeks kepuasan masyarakat, dan persentase status desa mandiri.