Empat Tahun NTB Ditangan Zul-Rohmi
Terjemahan

Empat tahun Hari Senin tanggal 19 September 2022, pasangan Dr. H. Zulkieflimansyah, SE., M.Sc dan Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah M.Pd, genap empat tahun menjabat sebagai Gubernur NTB dan Wakil Gubernur NTB pasca dilantik Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo pada tanggal 19 September 2018 lalu.

Di awal kepemimpinan, duo Zul-Rohmi mengawali hari beratnya dalam kenyataan NTB yang hancur lebur karena disapu oleh gempa. Persoalan besar inilah yang menyambut hari penabalannya resminya sebagai pemimpin NTB.

Belum selangkah mendayung menenangkan badai pasca gempa Lombok yang menghancurkan Gumi Sasak dan sebagian Pulau Sumbawa, awal tahun 2020 menjadi annus horribilis, tahun yang mengerikan bagi dunia, Indonesia, dan NTB yang melumpuhkan di seluruh kehidupan dengan lahirnya COVID-19.

Di tengah curamnya badai yang mengerek gelombang penyesuaian, bahkan lompatan way of life yang begitu cepat, kepanikan, kaget, gagap, sebagai akibat dari pandemi COVID-19 yang tak terbayangkan sebelumnya. Bagi duet Zul-Rohmi, resonansi yang diakibatkan oleh COVID-19 telah menjadi starting point untuk mengubah centang-perenang musibah ini sebagai blessing in disguise, selubung yang membuka jalan lahirnya pikiran dan tindakan yang kreatif.

“Sekali mendayung, dua pulau terlampaui,” di mana COVID-19 tidak melulu mendendangkan soal anomie dan atau anomali tapi juga menjadi tempat landingnya inovasi kebijakan yang berpihak pada ekonomi kerakyatan sembari menegaskan pentingnya industrialisasi.

Salah satu blessing in disguise ini adalah munculnya UMKM yang memproduksi komoditas lokal yang diakomodasi dalam Program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang. Program ini telah meretasi jalan ekonomi baru: mengarahkan masyarakat untuk berada di rumah dengan kesibukkan yang produktif.

JPS Gemilang ini tidak hanya memberi stimulus ekonomi kepada masyarakat di masa pandemi, akan tetapi sekaligus langkah genuine untuk membangkitkan UMKM serta ruang pembelajaran bagi pelaku industri ekonomi kreatif rumahan.

Peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM) juga ditilik oleh duet Zul-Rohmi melalui Program Beasiswa NTB. Program ini merupakan sebuah investasi dalam dunia pendidikan yang tidak lekang tergerus zaman. Program ini tidak hanya diberikan kepada mereka yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri, tetapi juga memberikan kesempatan yang sama bagi putra-putri terbaik NTB untuk melanjutkan pendidikannya di dalam negeri.

Setidaknya, di masa kepemimpinan Zul-Rohmi yang memasuki tahun kelima, setidaknya total awardee Beasiswa NTB dalam negeri telah mencapai 3671 orang dengan kategori Beasiswa Miskin Berprestasi (BMB) dengan 702 Awardee; Beasiswa Stimulan Unggulan (BSU) sebanyak 1252 Awardee; dan 1717 orang penerima Beasiswa Stimulan Kerjasama (BSK); 411 penerima beasiswa luar negeri dan sangat mungkin akan bertambah jumlahnya.

Baca Juga :  Safari Subuh, Kuasai Ilmu Agama, Pemuda Diharapkan Jadi Pengusaha

Program peningkatan kapasitas manusia ini menjadi program yang berorientasi ke depan agar NTB sebagai daerah yang memiliki potensi alam dan manusia yang tidak tertinggal dari daerah lain di Indonesia.

Program Beasiswa NTB telah membuka tirai bagi para cendekia muda untuk melihat keluar dan membawa pengalaman-pengalaman yang ditimba untuk kembali membangun NTB.

Pariwisata adalah salah satu aspek unggulan yang digesakan pada masa Zul-Rohmi karena menjadi sumber retribusi yang menjanjikan.

Pariwisata menjadi jembatan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, meningkatkan UMKM, membuka lapangan kerja baik formal maupun informal, motor penggerak devisa dan memberikan ‘multiplayer effect’ yang mendorong perekonomian kita lebih tinggi.

Pariwisata karenanya menjadi tumpuan dalam recovery ekonomi mulai dari transportasi, kemudian pertanahan, industri, perdagangan.

Sektor pariwisata dan manufaktur tak ubahnya dua tongkang yang mampu menarik ekonomi NTB ke depan dengan menggenjot destinasi wisata. Program 99 desa wisata di masa Zul-Rohmi telah membawa harapan baru bagi masyarakat untuk terus mendandani desa-desanya menjadi desa yang indah dan bersih.

Hadirnya berbagai even besar yang dihelat NTB telah mendongkrak pergerakan laju pertumbuhan ekonomi.

Event-event samisal WSBK 2021 dan MotoGP Mandalika serta MXGP 2022 yang berlangsung di Sumbawa merupakan cara jitu untuk mempromosikan NTB yang irisannya berimplikasi pada perbaikan infastruktur dan penyerapan tenaga kerja.

Sebut saja pergelaran MotoGP Mandalika telah menyerap tak kurang dari 6.900 tenaga kerja. Penyerapan ini terjadi di enam sector, yaitu sektor konstruksi pembangunan jalan kawasan khusus sebanyak 300 orang, sektor UMKM Lombok sebanyak 3.000 orang, sektor transportasi logistik sebanyak 1.500 orang, sektor kuliner dan restoran sebanyak 900 orang, sektor akomodasi sebanyak 500 orang, dan sisanya sektor pariwisata dengan kegiatan eksplorasi keindahan alam, sosial, dan budaya.

Nilai ekonomi ini merupakan peningkatan yang sangat signifikan dibandingkan ajang balap WSBK 2021 yang menyerap tenaga kerja sekitar 1.475 orang saja.

Tidak mengherankan kemudian Bank Indonesia (BI) memperkirakan ekonomi Provinsi NTB tahun 2022 akan tumbuh sekitar 5,47% (paling rendah) sampai 6,27%. Sektor pariwisata ditengarai akan memberi kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB.

Baca Juga :  Gubernur Ingin Sekolah Statistik Ada di Wilayah Indonesia Timur

Sektor UMKM pun diperkirakan akan berkontribusi positif seiring melebarnya produk-produk UMKM Provinsi NTB akibat perhelatan akbar MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika. Kontribusi MotoGP Mandalika terhadap kenaikan Pendapatan Domestik Regional Bruto atau PDRB NTB sebesar 1,46 persen year on year (y-o-y).

Sementara itu, dari sektor penyediaan makanan dan minuman menyumbang 1,04 persen dan transportasi sebesar 0,74 persen. Pun penyelenggaraan MotoGP Mandalika memberikan nilai tambah kepada Indonesia sebesar Rp. 4,5 triliun.

Pertumbuhan ekonomi NTB pada triwulan I tahun 2022 lebih tinggi dari angka secara nasional.

Saat itu, pertumbuhan ekonomi NTB mampu menyentuh 7,76 persen, sedangkan secara nasional berjejer di angka 5,01 persen.

Selain itu, terjadi peningkatan lapangan usaha yang didominasi sektor parekraf, yaitu akomodasi, makanan, dan minuman sebesar 22,29 persen.

Sedangkan dari segi transportasi dan pergudangan mencapai 15,36 persen. Dampak MotoGP Mandalika bagi pelaku usaha yang menunjukkan hasil membahagiakan di mana terjadi peningkatan sebanyak 41 persen pelaku usaha selama event MotoGP.

Oleh karena itu, kita patut berbangga di tengah kekisruhan global kita melihat warga dan para pimpinan daerah di kabupaten/kota tetap berjibaku mendorong kemajuan demi kemajuan, untuk meraih kemajuan NTB yang lebih besar lagi.

Kota Mataram misalnya nampak semakin ikonik dan mengkilap dengan berbagai ornamen-ornamen yang menghiasi sudut-sudut kota yang disempurnakan dengan Program Lingkungan Sampah Nihil alias Lisan yang merupakan perpanjangan nafas dari program zero waste.

Kota Bima juga Nampak semakin berbenah dengan hadirnya ekonomi kreatif dan ikon-ikon destinasi wisata yang terus dikembangkan. Sementara itu, di Lombok Barat, geliat industrialisasi semakin menemukan momennya di mana nira, sebagai salah satu contoh, yang dulunya kerap dijadikan bahan baku utama miras, kini diolah menjadi aneka produk yang punya nilai tambah.

Dalam pada itu, Kabupaten Bima tengah berupaya serius melakukan pemulihan kerusakan hutan. Bahkan, telah berdiri pabrik pengolahan minyak kayu putih terbesar dunia.

Di Lombok Utara, pariwisata di tiga gili kembali bersemi yang gongnya adalah Hak Guna Bangunan (HGB) yang sepenuhnya kini berada di tangah warga Gili Trawangan. Yang menarik adalah bayi yang belum turun dari ranjang tempat kelahirannya, sudah bisa memiliki akta kelahiran.

Baca Juga :  Irjen (Pol) Drs. Tomsi Tohir, M.Si. Resmi Jabat Kapolda NTB

Terobosan ini tentunya sejalan dengan program revitalisasi posyandu.
Lombok Timur dengan jumlah penduduknya yang sangat besar, adalah tantangan sekaligus potensi demografis yang besar untuk mendorong kemajuan bersama.

Kita karenanya amat bersyukur di mana Desa Kembang Kuning berhasil meraih predikat desa wisata (dewi) berkembang terbaik se-Indonesia.

Di Dompu, Program revitalisasi posyandu menuai sukses besar di mana dari 433 posyandu, 270 posyandu telah berhasil naik strata menjadi posyandu keluarga dalam kurun waktu 11 bulan.

Komoditas jagung yang menjadi andalan petani telah berkembang menjadi aneka produk olahan. Lombok Tengah dengan KEK Mandalika telah disulap menjadi ikon baru pariwisata dunia.

Sumbawa tidak kalah moncrengnya dengan komitmen pemerintah daerah memajukan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) telah menuai apresiasi di tingkat nasional.

Tak lama lagi, Bulog Sumbawa akan membangun pabrik penggilingan padi terbesar se-Asia Tenggara.

Sumbawa Barat juga tak mau ketinggalan mengukir sejarah, pemerintah bersama warganya berjuang untuk mewujudkan smelter dan melahirkan kisah sukses membangun Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Bahkan, KSB adalah satu-satunya daerah di NTB yang sudah mencapai Buang Air Besar Sembarangan (BABS) nol dan mendapatkan apresiasi dari UNESCO.

Catatan-catatan baik ini hanyalah bahagian kecil dari legacy yang lahir dari tangan dingin Zul-Rohmi. Satu tahun terakhir adalah ruang bagi kita, wabil khusus Zul-Rohmi untuk memacu adrenalin menggenapkan visi besar NTB Gemilang.

Jalan terjal rasanya masih membentang untuk mengikhtiarkan NTB Gemilang tapi setiap negara dan wilayah memang tidak tersulap megah secara instan.

Karenanya, seluruh elemen dan masyarakat menyatukan kekuatan dan langkah, menjadi aktor sejarah meniti jalan panjang pembangunan untuk NTB Gemilang.

Ikhtiar dan mimpi-mimpi yang kita tenun, boleh jadi sebagian akan menuai hasil menggembirakan, namun mungkin juga akan berujung kegagalan. Apapun hasil akhir bukanlah ranah manusia karena tugas kita hanya menyempurnakan ikhtiar.

Last but not least, kita tidak bisa membuat jarum sejarah terbalik, tapi kita bisa menciptakan serta menghadirkan sejarah yang berpihak kepada kepentingan rakyat di mana daulat berbentuk kesejahteraan rakyat dan Zul-Rohmi sedang berada di titian jalan ini.

Penulis

Dr. H. Ahsanul Khalik, S. Sos. MH.              Kepala Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat

 


Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments