Terjemahan

Ampenan News. Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Timur, Drs. Rohman Farly, MM berharap peningkatan sinergitas Pemerintah dan Ulama dapat mewujudkan masyarakat Lombok Timur yang adil, sejahtera, dan aman.

Harapan itu diungkapkannya sebelum membuka Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nusa Tenggara Barat di Pendopo Bupati Lombok Timur.Sabtu, (21/09).

Drs. Rohman mengakui, sejauh ini Pemerintah belum dapat memberikan perhatian lebih kepada MUI sebagai sebuah organisasi yang memiliki peran strategis dalam mengayomi ummat, utamanya menyangkut pendanaan. Akan tetapi ke depan dengan pendekatan dan perencanaan yang lebih baik, serta berpegang pada peraturan dan perundangan, ia berharap hal itu dapat lebih ditingkatkan.

Selain itu Rohman juga merasa kurang setuju dengan pemisahan peran antara Pemerintah dan MUI, apalagi jika memperhatikan masyarakat daerah ini mayoritasnya adalah muslim. Ia bahkan mengusulkan keberadaan sebuah Desa model yang berada di bawah naungan MUI sebagai rujukan pola hidup baik secara ekonomi, politik, maupun sosial bagi Desa-desa lainnnya.

Baca Juga :  Korem 162/WB Gelar Persami Praja Muda Karana, Saka Wira Kartika

Hal tersebut diusulkan Sekda berangkat dari banyaknya Desa model yang ada saat ini, dan belum ada yang berlandaskan syari’ah.

Ketua MUI Pusat H. Ahmad Shodiqun menyampaikan, MUI memiliki amanah berat untuk menjaga dan melindungi akidah ummat yang tidak dapat selesai hanya oleh satu pihak saja. Ia mengingatkan bangsa Indonesia yang memiliki banyak perbedaan, sehingga harus ada benih-benih persatuan yang ditanamkan, meluruskan pemikiran dan pemahaman yang menyimpang atau salah. MUI sebagai sebuah organisasi yang dapat diterima secara luas memiliki peranan penting untuk itu. Sehingga Ia meyakini, Rakorda ini menjadi bentuk komitmen MUI untuk menyatukan ummat tanpa mengeluh, meneruskan perjuangan para ulama di masa lalu.

Baca Juga :  Divisi Hukum Mabes Polri Melakukan Penyuluhan Hukum di Polda NTB

“Para Guru kita di masa lalu tidak pernah mengeluh, meski tanpa digaji, demi untuk membentuk ulama dan meneruskan perjuangan guru-guru mereka,” ungkapnya.

Rakorda yang berlangsung hingga Ahad (22/09) tersebut bertujuan meningkatkan peran serta para ulama, kerja sama dengan berbagai pihak, merumuskan program unggulan, forum konsultasi dan wadah konsolidasi organisasi, juga sebagai forum diskusi tentang masalah keummatan. Rakorda ini dihadiri pula oleh Forkopimda Lombok Timur, Ketua MUI NTB dan perwakilan MUI Kabupaten/ Kota se-NTB. R001.

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments