Terjemahan

Ampenan News. Sabtu, 14 September 2019 pukul 10:30:49 WITA, wilayah Mataram diguncang gempabumi tektonik. Hasil monitoring BMKG hingga hari Senin 16 September 2019 pukul 08.00 WITA tercatat 13 kali gempabumi dengan M < 3.5 dan 7 diantaranya berdampak dirasakan di kota Mataram dan Lombok Barat dengan intensitas maksimal III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu ). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter dangkal, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktifitas sesar aktif, hasil interaksi sesar naik busur belakang Flores ( Flores Back Arc Thrust ).

Baca Juga :  Pemkab Berikhtiar Tingkatkan IPM, Stunting Mendapat Perhatian Serius

Kepada Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya.

Periksa untuk pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan.

Mohon cermati dan terus berlatih langkah – langkah praktis untuk antisipasi bahaya gempabumi, baik pada saat persiapan sebelum gempa, saat dan setelah gempabumi.

Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website ( http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user pemda ,pwd pemda-bmkg) atau infobmkg. Kepala Stasiun Geofisika Mataram Ardhianto Septiadhi, S. Si.

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
terbaru
terlama terbanyak disukai
Inline Feedbacks
View all comments