Masuk 75 Besar ADWI 2023, Inilah Potret Desa Wisata Lembar Selatan
Terjemahan

Masuk 75 Besar ADWI 2023, Inilah Potret Desa Wisata Lembar Selatan

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) kembali menggelar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023. Pada 30 Januari 2023 lalu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) Sandiaga Uno, resmi meluncurkan ADWI 2023 di Gedung Sapta Pesona, Jakarta.

ADWI adalah ajang pemberian penghargaan kepada desa wisata yang memenuhi kriteria penilaian Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf). Dengan Visi “Mewujudkan Pariwisata Berkelas Dunia, Berdaya Saing Global dan Berkelanjutan”. Dan Misi “Menciptakan Kesadaran Pariwisata dari Berbagai Pelaku Usaha dan Industri Pariwisata Ekonomi Kreatif”.

Kriteria Penilaian ADWI 2023*
Ada lima kriteria penilaian yang harus dipenuhi seluruh peserta ADWI 2023, agar terpilih menjadi Desa Wisata Terbaik di Indonesia. Pertama, desa wisata harus memiliki keunikan dan keautentikan daya tarik wisata berupa alam, buatan, serta seni dan budaya.

Kedua, penilaian akan diambil dari peningkatan standar kualitas pelayanan homestay dengan melestarikan budaya lokal. Sekaligus, standar kualitas toilet dalam memenuhi sarana dan prasarana kenyamanan wisatawan yang berkunjung.

Penilaian ketiga diambil dari kemampuan akselerasi percepatan transformasi digital, serta menciptakan konten kreatif sebagai sarana promosi desa wisata secara digital. Sementara itu, penilaian keempat dilihat dari suvenir yang dijual. Setiap desa wisata harus bisa menggali kreativitas dan hasil karya desa wisata berupa kuliner, fesyen, dan kriya berbasis kearifan lokal.

Penilaian terakhir adalah kelembagaan desa wisata dan CHSE. Desa wisata harus berbadan hukum, memiliki pengelolaan desa wisata yang berkelanjutan, memiliki manajemen risiko, serta menerapkan CHSE ( _Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability_) berstandar nasional.

Lembar Selatan Masuk 75 Besar ADW1 2023*
Pada ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023, Desa Lembar Selatan Kecamatan Lembar menjadi satu-satunya desa di Lombok Barat (Lobar) yang ikut berkompetensi. Desa Lembar Selatan sendiri saat ini sudah masuk 75 besar dalam penilaian sektor pariwisata yang diadakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat, Fajar Taufik, juga mengonfirmasi perihal prestasi itu. Ia mengaku, masih ada beberapa tahap penilaian selanjutnya. “Lembar Selatan satu-satunya perwakilan Lombok Barat yang tersisa untuk bersaing di ajang ADWI 2023,” ujar Taufik, melansir dari lombokpost.jawapos.

Taufik menyebut, sebelumnya Lombok Barat telah mengajukan sembilan desa sebagai perwakilan dalam ADWI 2023. Dari sembilan desa yang ada, hanya lima desa yang masuk 500 besar. Dari hasil penyaringan yang telah dilakukan, ada empat desa di Lobar yang masuk 300 besar. “Dan sekarang sudah mengerucut ke-75 besar, salah satunya adalah Desa Wisata Lembar Selatan,” kata Kepala Dinas Pariwisata Lobar tersebut.

Baca Juga :  Sekotong Tidak Ada Matinya Untuk Para Biker

*PROFIL DESA WISATA LEMBAR SELATAN*

Desa Lembar Selatan terletak di Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat yang terbagi menjadi 11 Dusun. Lembar Selatan adalah salah satu dari 199 desa di Kabupaten Lombok Barat dan juga merupakan salah satu desa wisata dari 60 Desa Wisata yang ada di Kabupaten Lombok Barat berdasarkan Surat Keputusan Bupati Lombok Barat Nomor 188.45/226/DISPAR/2022.

Desa Lembar Selatan pintu gerbang NTB bagian selatan melalui jalur laut karena memiliki kawasan pelabuhan laut dan berdampingan dengan pelabuhan internasional Gili Mas lembar, sehingga desa ini menjadi penyangga KEK Mandalika. Lembar Selatan memiliki kawasan wisata yang disebut Ekowisata Lembar Selatan (ELS). Potensi Ekowisata Lembar Selatan (ELS) diantaranya kawasan wisata alam dan wisata buatan yang unik. ELS terbagi menjadi tiga kawasan yaitu kawasan Pesisir Pantai Cemare, Makam Keramat dan Hutan Mangrove.

Kawasan Pesisir pantai cemare terbentang sepanjang 5 km ditumbuhi pohon cemara secara alami sepanjang pantai, dengan berbagai potensi seperti wisata air, kuliner, wisata kuda, camping ground, Glamping, wisata sampan, spot foto dan atraksi lainnya seperti menikmati lalu lalang kapal menuju pelabuhan. Salain pantai terdapat juga Kawasan wisata religi yang unik yaitu makam keramat yang berada di tengah laut dengan akses dan fasilitas digunakan sampan untuk dapat menuju lokasi kawasan tersebut. Daya tarik pengunjung lainnya yang dapat ditemukan di Destinasi Ekowisata Lembar Selatan Lombok Barat adalah Kawasan hutan mangrove dengan keindahan alam hutan bakaunya sekitar 70 ha, di lokasi ini tumbuh 9 (sembilan) spesies mangrove dan berbagai macam burung, serta terdapat berbagai macam kehidupan biota laut untuk dijadikan sebagai lokasi wisata, seperti wisata mangrove cruise, wisata edukasi, dan lain-lain.

ATRAKSI WISATA LEMBAR SELATAN

Makam Keramat terletak di Dusun Cemare, Desa Lembar Selatan, lokasi yang berada di tengah laut menjadi salah satu daya tariknya. Makam keramat merupakan makam dari Sheikh Alwi Al-Bagdadi yang merupakan salah satu penyebar agama Islam di Pulau Lombok. Makam keramat ini ramai dikunjungi di akhir pekan, sedangkan puncak kunjugan terjadi pada saat seminggu setelah lebaran Idul Fitri atau dikenal dengan Lebaran Topat. untuk menuju makam keramat ini harus menggunakan sampan nelayan. Pemandangan makam ini juga menakjubkan karena di belakangnya sering hilir mudik kapal penumpang yang menuju ke Pulau Bali. bahkan pemandanganan di belakang Makam bisa juga Kapal pesiar manca negara terlihat jika bersandar di kawasan pelabuhan Gili Mas.

Baca Juga :  Danrem 162/WB dan Kapolda NTB Terus Pantau Perayaan Natal 2019

Mangrove Cruise atau Jelajah Hutan Mangrove adalah paket wisata menjelajahi kawasan hutan mangrove di wilayah Ekowisata Lembar Selatan, dengan luas kawasan hutan mangrove sekitar 60 ha. Pemandangannya begitu indah dan sejuk. sesekali terlihat burung-burung sedang mencari ikan. selain itu kita bisa melihat nelayan yang mecari ikan dan kerang secara tradisional.

Peresean adalah pertarungan antara dua lelaki yang bersenjatakan tongkat rotan dan berperisai kulit kerbau yang tebal dan keras. Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat suku Sasak, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Peresean termasuk dalam seni tari daerah Lombok.

KAMAR HOMESTAY

Fasilitasi ruang kamar bersih, rapi, tempat tidur nyaman dengan spray dan sarung bantal serba putih, dilengkapi lemari pakaian, cermin rias, kipas angin, area smoking, kamar mandi pribadi yang dilengkapi toilet jongkok, Shower, bak penampungan air, Sabun mandi, Tidur, dan lain-lain. Harga mulai dari Rp. 300.000.

Bangunan Rumah Kayu di lengkapi dengan tempat tidur yang bersih Seprai dan sarung bantal serba putih, lampu penerangan, pentilasi udara yang sangat baik, lemari pakaian kipas, stopkontak, kunci pintu Glamping Kayu, dapur, teras, dan kursi, serta tempat sampah. Fasilitas: camping, kamar mandi bersama, kipas angin, Musholla, perlengkapan mandi, sarapan pagi, selfie area, dan wifi area. Harga mulai dari Rp.450.000.

PRODUK WISATA LEMBAR SELATAN

UD. Eling Lintas Samudra merupakan usaha kecil menengah yang bergerak di bidang fashion yang berdiri sejak tahun 2013 – sekarang dengan brand LA ROSE. Produk yang dihasilkan merupakan produk yang dipadukan dengan tenun khas NTB yaitu tas, pakaian wanita dan pria, dan juga sandal hotel. Produk yang diproduksi dapat digunakan untuk usia 16-60 tahun dan dapat digunakan untuk acara formal maupun non formal. Penjualan dilakukan secara online dan offline dengan memanfaatkan teknologi yaitu media sosial yang mendukung pelayanan. Harga mulai dari Rp.150.000.

Produk wisata yang satu ini terbilang mewah, proses pembuatan dan bahan- bahan yang dipakai asli dari lokal, yang didesain sangat apik, rapih dan teliti sehingga fesyen yang dihasilkan bermutu dan berkualitas tinggi. Harga mulai dari Rp.325.000.

Baca Juga :  Empat desa di Lobar Terima Penghargaan dari Kementerian Kemenparekraf RI

Miniatur perahu layar merupakan salah satu produk wisata yang dapat dijadikan oleh-oleh dengan harga terjangkau di Desa Wisata Lembar Selatan. Harga mulai dari Rp.100.000.

100% berbahan katu eklusif, nyaman digunakan sepanjang hari, tersedia berbagai macam motif, warna, dan ukuran kostum berbeda dengan yang lainnya. Harga mulai dari Rp.50.000.

Terasi gurih bermutu dan berbahan udang rebon yang diproses secara alami, bersih, dan sehat tanpa bahan pengawet, telah diuji kelayakan, kesehatan dan kehalalannya oleh badan BPOM dan MUI. Terasi Sangrai Khas Lombok diproduksi turun temurun tiga generasi dari nenek Salmah ke Hj. Sakyah dan sejak tahun 2009 dilanjutkan oleh Herniati (cucunya), Pemerkasa terbentuknya “PUTRI PESISIR MANDIRI” yang merupakan pengerajin yang memproduksi terasi Sangrai Khas Lombok di pesisir Pantai Cemare, Dusun Cemare, Desa Lembar Selatan, Kecamtan Lembar, Kabupaten Lombok Barat NTB. Harga mulai dari Rp.5.000.

Harga Mulai dari Rp. 28 000/ons , tersedia juga Kepting Saus Padang/Crab in Padang Sauce, Kepting Saus Asam manis/street and sour Sauce Crab, Kepiting Saus Lada Hitam/Black pepper Sauce Crab, Sup Kepiting/Crab Soup.

Tersedia juga Ikan bakar Madu, Ikan Bakar Bumbu Spesial Rehan, Ikan Goreng, Ikan Goreng Tepung, Ikan Goreng Pedas manis, Sup Ikan. Harga mulai dari Rp.150.000.

Dalam kunjungan yang juga didatangi oleh Menteri Kemenparekraf, Sandiaga Uno, Desa Lembar Selatan akan terus berupaya melengkapi lima kategori penilaian mulai dari atraksi wisata hingga sarana dan prasarana. Desa Lembar Selatan juga sudah memiliki aplikasi digital kreatif sebagai dokumen pendukung dalam promosi wisata.

Lombok Barat sudah tiga kali secara berturut-turut masuk nominasi ADWI. Pada 2021 lalu, Desa Wisata Sesaot, Kecamatan Narmada berhasil masuk empat besar kategori CHSE. Kemudian pada 2022, giliran Desa Wisata Buwun Sejati, Kecamatan Narmada masuk lima besar kategori desa wisata rintisan.

Adanya ADWI menjadi momentum kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Sehingga ke depannya mengangkat desa wisata di Indonesia sebagai destinasi wisata berkelas dunia, serta berdaya saing global dan berkelanjutan. Di sisi lain, ADWI 2023 juga menjadi daya tarik pariwisata Indonesia. Sehingga dapat meningkatkan perekonomian desa tersebut, sekaligus menstimulasi kolaborasi antar unsur pentahelix (akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media) demi kemajuan desa wisata.

Muhammad Agus Ripai, Mataram 04 Agustus 2001. Mahasiswa Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mataram

Muhammad Agus Ripai, Mataram 04 Agustus 2001. Mahasiswa Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mataram

 


Bank NTB Ramadhan
Bank NTB
Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments