Wisata Air Terjun Babak Pelangi Rusak Parah, Diduga Akibat Ulah Oknum Warga
Terjemahan

AmpenanNews.com – Wisata Air Terjun Babak Pelangi parah, diduga dirusak oleh oknum warga, destinasi tersebut merupakan salah satu objek wisata andalan yang dimiliki oleh Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng).

Air Terjun yang berada dalam satu kawasan dengan sirkuit Lantan 459 Motocross tersebut, kini mengalami kerusakan akibat pengerukan tanah yang dilakukan oleh seorang oknum warga dari Desa Aik Berik.

Dengan kejadian itu, pihak pengelola sangat menyayangkan kejadian tersebut, terlebih tanah hasil pengerukan dan beberapa pepohonan itu jatuh menimpa kawasan air terjun.

“Selain merusak pemandangan, air juga mengeruh sehingga para pengunjung juga tidak berani untuk mandi di air terjun,” kata pengelola dari Air Terjun Babak Pelangi Alif Pathurrahman, Kamis (19/05/22)

Baca Juga :  Berikan Sosialisasi Undang Undang ITE, Danrem 162/WB Tegaskan Bijak Dan Cerdas Dalam Bermedsos

Tidak hanya itu, Alif Pathurrahman juga mengungkapkan kalau kunjungan wisata menurun drastis. Parahnya lagi, sejak dua pekan belakang ini pengunjung hampir jarang ke sana.

“Sudah 2 minggu alat berat itu beroprasi dan kunjungan wisatawan menjadi turun drastis,” ungkap Alif.

Sementara itu, Kepala Desa Lantan Erwandi, saat dikonfirmasi media juga sangat menyangakan kejadian tersebut. Ia menyebutkan bahwa, pihaknya sudah beberapa kali memberikan teguran terhadap oknum warga itu. Namun sayang, teguran itu tidak diindahkan.

“Sebelumnya ini juga pernah terjadi dan kami sudah sampaikan ke oknum warga tersebut, namun ternyata hari ini terulang lagi,” ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak terkait, seperti. Dinas Pariwisata, dan Dinas Kehutanan. Namun sampai hari ini masih belum ada tanggapan dari pemerintah daerah untuk menghentikan pengerukan yang dilakukan oknum warga itu.

Baca Juga :  Dandim 1620/Loteng Hadiri Upacara Pujawali

“Sudah kita sampaikan juga ke Dinas Pariwisata dan Kehutanan namun sampai saat ini belum ada respon,” pungkasnya. (di)

 

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments